Snapdragon 6 Gen 1 akan menjadi chipset standar untuk smartphone Android murah
Qualcomm telah mengganti nama chipset seri Snapdragon 800 dan Snapdragon 700 menjadi Snapdragon 8 Gen 1 dan Snapdragon 7 Gen 1.
Ilustrasi Qualcomm.(Liputan6/MRG) |
Kini, raksasa chipset tersebut tampaknya akan mengganti nama chipset baru Snapdragon 600-nya menjadi Snapdragon 6 Gen1.
Hal ini dilaporkan oleh orang dalam terkenal Evan Blass, yang memposting tangkapan layar yang menunjukkan spesifikasi dan fitur Snapdragon 6 Gen 1.
Menurut bocoran Blass, prosesor Snapdragon 6 Gen 1 akan menggunakan chip 4nm dengan nomor model SM6450.
Merujuk pada GSM Arena, Kamis (01 September 2022), chipset baru untuk ponsel murah ini sudah mendukung jaringan 5G dan teknologi Qualcomm Quick Charge 4+.
Snapdragon 6 Gen 1 ini menggunakan prosesor Kryo hingga 2.2GHz, namun belum diketahui berapa core.
Chip ini juga mendukung tampilan layar hingga resolusi FullHD+ dan refresh rate 120Hz.
Di bagian fotografi, chipset ini juga memungkinkan pengguna untuk mengambil foto dengan kamera sentuh 108MP.
Tak hanya itu, Smartphone Android dengan Snapdragon 6 Gen 1 ini juga akan mampu merekam video 4K HDR pada 30fps dan video slow motion pada 240fps.
Sayangnya, Qualcomm belum mengonfirmasi kebocoran Snapdragon 6 Gen 1 ini.
Namun seperti yang diharapkan, chipset baru ini akan diumumkan bersamaan dengan peluncuran Snapdragon 8 Gen 2 di Snapdragon Summit 15-17 November 2022.
Di sisi lain, Qualcomm baru saja mengumumkan bermitra dan mensponsori salah satu tim sepak bola Inggris, yakni Manchester United.
Informasi ini bukan pertama kalinya produsen semikonduktor seluler bermitra dengan merek olahraga kelas dunia.
Pada Februari 2022, Qualcomm juga resmi menjadi mitra premium tim Formula 1 Scuderia Ferrari dan tim esports-nya.
Seperti dilansir GSM Arena, Minggu (8/7/2022), kerja sama strategis jangka panjang dengan tim berjuluk Setan Merah ini akan menjadi pembeda merek Snapdragon.
Pengumuman kerjasama Qualcomm-MU datang di tengah kinerja tim sepak bola Old Trafford yang tidak menentu sepanjang musim tahun ini.
Namun, Manchester United tetap menjadi klub sepak bola paling populer di dunia. Dengan pengikut yang besar, kebanyakan dari mereka adalah anak muda, ini adalah target yang bagus untuk Qualcomm.
Bagaimanapun, platform Qualcomm Snapdragon mendukung banyak smartphone premium, PC, perangkat game, mobil otonom, dan perangkat yang dapat dikenakan anak muda.
Qualcomm mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “kolaborasi strategis ini akan menciptakan acara dan pengalaman unik bagi penggemar United di Old Trafford dan di seluruh dunia.”
Selain itu, Qualcomm Technologies juga akan membantu tim Manchester United dalam rencana mereka untuk meningkatkan konektivitas seluler di Old Trafford.
Victoria Timpson, CEO Aliansi dan Kemitraan di Manchester United, mengatakan: “Platform Snapdragon akan memberikan pengalaman inovatif kepada para penggemar di seluruh dunia, memperdalam keterlibatan mereka dengan klub sepak bola yang mereka cintai.”
Juga, waktu Samsung menggunakan chip Exynos untuk lini ponsel Galaxy S tampaknya telah berhenti dengan Galaxy S22.
Berdasarkan laporan terbaru, Samsung tidak akan lagi menggunakan chipset Exynos untuk lini Galaxy S23 yang akan diumumkan tahun depan.
Samsung dikenal sebagai salah satu perusahaan yang memproduksi chip sendiri. Meskipun chip mereka ditemukan di ponsel andalan, kinerjanya jauh dari memuaskan dibandingkan dengan pesaing.
Salah satu contohnya adalah kinerja Exynos 2200, yang menurut banyak pengguna kurang memuaskan dibandingkan dengan chipset Snapdragon 8 Gen 1.
CEO Qualcomm Christiano Amon menjawab salah satu pertanyaan analis setelah laporan keuangan kuartalan perusahaan.
CEO mengungkapkan bahwa 75 persen perangkat Galaxy S22 sudah ditenagai oleh chipset Snapdragon, dan persentase itu akan meningkat tahun depan.
“[Kami] 75% menggunakan Galaxy S22 sebelum perjanjian. Anda harus berpikir bahwa kami akan melakukan yang lebih baik dengan Galaxy S23 dan seterusnya,” kata Amon.
Amon tidak mengklaim 100 persen penggunaan chip Snapdragon, tetapi tidak ada banyak ruang antara 75 dan 100 persen ketika model yang berbeda menggandakan upaya dukungan perangkat lunak.
Sumber : Liputan 6