Kebisingan dalam fotografi bisa diibaratkan sebagai tamu tak diundang yang muncul tiba-tiba. Ini adalah gangguan visual minor yang muncul dalam foto kita akibat berbagai faktor. Sebenarnya ada beberapa tips mengurangi noise pada kamera yang bisa diterapkan.
Biasanya, kebisingan tampak seperti titik-titik kecil yang membuat foto terlihat kurang tajam dan detailnya tidak terlihat jelas. Salah satu penyebab munculnya kebisingan ini adalah pengaturan ISO yang tinggi, di samping beberapa faktor teknis lainnya.
Penggunaan ISO yang tinggi sering kali diperlukan ketika kondisi pencahayaan tidak ideal. Namun, penting untuk diingat bahwa semakin tinggi nilai ISO, semakin besar kemungkinan munculnya kebisingan.
Meskipun demikian, sebagai fotografer pemula, kamu bisa mengikuti beberapa tips untuk mengurangi kebisingan saat memotret agar hasil fotomu tetap tajam dan berkualitas. Berikut diantaranya:
1. Gunakan Format RAW
Format gambar JPEG adalah salah satu yang paling sering digunakan untuk penyimpanan gambar. Namun, format ini cenderung mengalami kompresi yang dapat meningkatkan noise dalam foto. Jika tujuanmu adalah untuk mengurangi noise, lebih baik menggunakan format RAW.
Dengan RAW, gambar disimpan tanpa mengalami kompresi, memberikanmu lebih banyak kebebasan saat melakukan pengeditan. Mengatasi noise dalam gambar akan lebih mudah dilakukan dengan format RAW karena kamu mendapatkan akses penuh ke seluruh data asli dari sensor kamera.
2. Gunakan Eksposur yang Tepat
Gambar Komet NEOWISE yang diambil menggunakan beberapa radio teleskop ini dihasilkan melalui teknik penumpukan gambar, menghasilkan eksposur yang jelas dan kaya informasi di bagian depan serta di langit malam.
Metode paling fundamental adalah memastikan bahwa kreasi yang dihasilkan sejak awal sudah tepat. Namun, hal ini tidak sepenuhnya menghilangkan risiko pada foto Anda, terutama karena noise sering muncul di area yang lebih gelap, seperti pada bayangan.
3. Ambil Gambar dengan Exposur yang Tepat
Pengaturan eksposur yang benar sangat penting untuk menciptakan foto berkualitas tinggi. Ketika memotret, terutama dalam konteks real estate, perhatian terhadap eksposur gambar sangatlah krusial.
Disarankan untuk sedikit meningkatkan eksposur tanpa menyebabkan clipping pada gambar. Untuk memastikan pengaturan eksposur yang akurat, perhatikan histogram yang ditampilkan di layar kamera.
Jika mayoritas kurva histogram berada di sisi kanan grafik, ini menandakan bahwa eksposur perlu ditingkatkan. Sebaliknya, jika kurva histogram sudah terlalu condong ke kanan, berarti terjadi clipping, dan Anda perlu mengurangi eksposur.
4. Hati-hati Saat Melakukan Long Exposure
Long exposure merupakan teknik fotografi yang sering dimanfaatkan untuk menciptakan efek dramatis, terutama dalam pengambilan gambar pada malam hari atau saat memotret aliran air. Namun, jika durasi exposure terlalu lama, sensor kamera dapat menghasilkan noise yang tidak diinginkan.
Oleh karena itu, penting untuk memahami batas kemampuan kamera dan menyesuaikan waktu exposure sesuai dengan batas tersebut. Saat melakukan long exposure, sebaiknya gunakan tripod agar kamera tetap stabil.
Selain itu, penggunaan filter ND (Neutral Density) dapat membantu mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke sensor, sehingga kamu dapat menggunakan kecepatan rana yang lebih lambat tanpa menghasilkan noise yang berlebihan.
5. Gunakan Fitur Camera Noise Reduction
Berbagai kamera dilengkapi dengan fitur Pengurangan Noise untuk Pencahayaan Lama yang berfungsi untuk meminimalkan noise pada gambar yang diambil dengan pencahayaan lama.
Fitur ini beroperasi dengan cara mengambil dua gambar: yang pertama adalah foto dengan pencahayaan sebenarnya, dan yang kedua adalah gambar referensi dengan shutter tertutup. Selanjutnya, kamera akan mengurangi noise dengan membandingkan kedua gambar tersebut.
Itulah uraian terkait dengan beberapa tips mengurangi noise pada kamera. Tentunya dengan menerapkan beberapa tips tersebut, hasil foto akan jauh lebih sempurna.
