Aplikasi

Kasus Binomo ‘Membludak’, Bappebti berubah menjadi tidak bertaji

Kasus Binomo 'Membludak', Bappebti berubah menjadi tidak bertaji
Ilustrasi binomo.(traderrr/Reka)

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan (Kemendag) dinilai tidak tegas memainkan peran pengawasan.

Pasalnya, kasus penipuan berkedok investasi oleh pialang berjangka ilegal seperti Binomo selama ini semakin sering terjadi.

Tindakan Bappebti bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) yang memblokir 1222 domain situs perdagangan berjangka komoditas tanpa izin dan perjudian berkedok perdagangan, belum optimal.

Karena perbuatan serupa akan terus berulang, karena penjahat tetap dapat bergerak dengan cara yang sama.

“Memblokir situs tidak akan memberikan efek jera. Hal ini sudah sering saya laporkan ke Bappebti sejak tahun 2015.

Penipuan opsi biner seperti Binomo telah ada sejak lama. Hanya saja Bappebti sebagai perpanjangan tangan pemerintah tidak solid.

Dalam menjalankan fungsi pengawasannya,” kata Ibrahim Askostombi, Direktur TRFX Garuda Futures.

Menurutnya, untuk memulai perusahaan pialang berjangka, dibutuhkan modal yang tidak sedikit.

Paling tidak, Anda harus memiliki setoran Rp 25 miliar di rekening terpisah. Dana ini akan digunakan jika terjadi wanprestasi atau perselisihan antara pialang berjangka dan klien.

Kemudian, lanjut Ibrahim, perseroan harus memiliki Adjusted Net Equity (MBD) sebesar Rp 7,5 miliar.

“Belum lagi pialang yang sah harus menjadi anggota bursa dan lembaga kliring berjangka. Ini membutuhkan uang muka Rp 250-350 juta.

Dan menjadi anggota asosiasi yang dibentuk dengan SK Bappebti. Asosiasi Pialang Komoditas Indonesia (Aspebtindo).

Masing-masing broker itu sah, transaksinya dilakukan, dikendalikan Bappebti, dan ada hitam putihnya transaksi keuangan juga diketahui Bappebti,” kata Ibrahim.

Sementara itu, pialang berjangka ilegal, menurut dia, tidak tercatat di bursa dan kliring serta tidak memiliki rekening tersendiri.

“Ini sistem Ponzi, MLM. Bappebti sudah lama melakukan kecurangan. Oleh karena itu, Bappebti seharusnya memblokir akun calo ilegal tersebut sejak awal. Mari kita menyerah,” katanya.

Bappebti, lanjutnya, dapat melakukan polling kepada pialang berjangka yang sah untuk mendapatkan persetujuan apakah rekening ilegal harus diblokir.

“Jika demikian, maka ini bisa menjadi dasar hukum yang kuat bagi Bappebti untuk membekukan rekening perantara ilegal.

Karena saya menduga bahwa pemilik akun atau orang di balik Binomo cs dan scam binary options ini adalah orang asing. Karena itu, dia dengan mudah menarik uangnya, melarikan diri, ”katanya.

Namun, lanjutnya, Bappebti tidak berhak memblokir rekening.

“Oleh karena itu, berdasarkan hasil jajak pendapat publik, Bappebti bekerja sama dengan OJK, PPATK, Bank Indonesia, dan kepolisian agar bisa memblokir rekening tersebut.

Jika Anda hanya memblokir jaringan, Anda dapat membuat jaringan lain nanti. Sekarang lebih sulit,” kata Abraham.

Ia menegaskan pemblokiran akun merupakan solusi paling efektif untuk memberantas aktivitas penipuan seperti Binomo cs.

“Segera blokir akun broker berjangka ilegal. Agar efek jera. Anda tidak bisa lagi hanya memblokir situs karena itu pasti akan muncul kembali, ”kata Ibrahim.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan bahwa praktik seperti Binomo cs ilegal tetapi berada di wilayah abu-abu.

“Mereka berada di wilayah abu-abu. Jadi saat itu transaksi keuangan dengan surat berharga ada di OJK, dan dengan barang di Bappebti,” kata Lutfi saat rapat dengan Komisi VI DPR RI.

#robot trading #aplikasi trading rupiah #aplikasi trading penipu #trading forex aplikasi #aplikasi trading mata uang #forex aplikasi #daftar aplikasi trading terbaik #apk untuk trading #aplikasi broker #aplikasi untuk trader saham #aplikasi trading ilegal #aplikasi trading binomo #aplikasi bot trading binomo #belajar trading binomo bagi pemula #software signal binomo gratis #cara mendapatkan uang di aplikasi binomo #aplikasi robot trading binomo#aplikasi bot binomo 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button